Laman

Jumat, 02 Juli 2010

Schweinsteiger Berharap Wasit Keras

Dua tim favorit juara Piala Dunia 2010, Jerman dan Argentina akan saling berhadapan di perempatfinal. Tentu, masih teringat laga empat tahun lalu yang panas.

Saat itu,Argentina dipecundangi Jerman lewat drama adu penalti. Laga di Cape Town, Sabtu 3 Juli 2010 nanti diprediksi kembali panas. Gelandang Jerman, Bastian Schweinsteiger pun tertarik berkomentar.

"Hal pertama, kami jangan sampai terprovokasi dengan cara apa pun. Dan saya berharap wasit bertindak tegas," kata Schweini seperi dilansir Goal.

Dia juga mengatakan bahwa striker Argentina, Lionel Messi patut untuk diperhitungkan dalam laga akbar tersebut,"Soal Messi,tak dipungkiri lagi bahwa dia mampu menerobos 2-3 pemain dan kemudian menciptakan ruang bagi dirinya atau rekan satu timnya."

"Tim harus melakukan upaya kolektif untuk mencoba dan menghentikannya," lanjut Schweini. "Tapi, ketika dia tidak fokus, akan ada banyak pemain lain yang berbahaya. Kami juga harus melakukan pengawasan kepada pemain lainnya."

Lahm: Argentina Kumpulan Para Pecundang

Perang urat saraf alias psywar antara kubu Jerman dan Argentina terus berlanjut. Setelah gelandang Der Panzer Schweinsteiger memaparkan, kini giliran bek Jerman Philipp Lahm angkat bicara.

Menimpali perkataan Schweinsteiger, sang kapten menuduh Argentina sebagai kumpulan para pecundang. Sebelumnya, Schweinsteiger menyebut Argentina tidak punya rasa hormat dan suka mempengaruhi wasit.

"Apa yang Bastian (Schweinsteiger) katakan memang demikian. Kita tahu watak orang Amerika Selatan sangat impulsif, tempramental, dan tidak mau kalah," kata Lahm yang biasanya selalu berbicara santun.

"Kita lihat hari Sabtu nanti, bagaimana mereka kalah dan lihat apa reaksinya," tandas Lahm, yang dikutip Guardian, Jumat 2 Juli 2010.

Laga antara Jerman dan Argentina memang layak ditunggu. Pasalnya, tim Tango menyimpan dendam kesumat akibat kekalahannya pada empat tahun lalu. Seperti diketahui, pada Piala Dunia 2006 di Jerman, Albiceleste dipaksa menelan pil pahit setelah ditekuk tim tuan rumah 2-4 melalui drama adu penalti.

Ketika itu, Jens Lehmann berhasil menepis tendangan dari Roberto Ayala dan Esteban Cambiasso setelah mempelajari arah yang biasa dituju keduanya saat menendang bola dari titik 12 pas.

"Tapi, saya sama sekali tidak khawatir. Kami optimis bisa mengalahkan mereka. Kami harus menunjukkan bahwa Jerman akhirnya bisa mengalahkan tim-tim besar seperti Argentina, Brasil, dan Spanyol," tutur wingback Bayern Munich itu. "Meskipun kami tahu, Argentina memang sedikit lebih baik dari Inggris."

Podolski, Ozil, dan Cacau Absen Latihan

Sabtu nanti, Jerman akan berhadapan dengan tim favorit juara asal Amerika Latin, Argentina, dalam babak perempat final Piala Dunia 2010 di Green Point Stadium, Cape Town.

Namun, dalam sesi latihan hari ini, Lukas Podolski dan Mesut Ozil tidak terlihat bersama rekan-rekannya. Jurubicara ofisial tim Jerman mengatakan bahwa kedua pilar Jerman tersebut sedang tidak dalam keadaan fit.

Kemarin, dikatakan ofisial tersebut, Podolski mengalami cedera otot ringan saat latihan sehingga hari ini diperbolehkan istirahat untuk mencegah kondisi yang lebih parah. Sementara playmaker Der Panzer Ozil memilih untuk tinggal di hotel karena merasa tidak sehat.

"Keduanya tidak diharapkan untuk absen pada laga penting melawan Argentina Sabtu nanti," ungkap ofisial yang dikutip Guardian, Kamis 1 Juli 2010.

Satu pemain penting lainnya yang juga absen pada sesi latihan hari ini adalah Cacau. Striker kelahiran Brasil ini masih mengalami cedera paha kanan. Kabarnya, dia telah absen latihan sejak dua hari lalu dan kemungkinan besar tidak turun pada hari Sabtu nanti.

Kemarin, gelandang Jerman Bastian Schweinsteiger mengingatkan rekan-rekan setimnya agar tidak termakan upaya provokasi tim Tango sebelum bertanding.

"Perang urat ini sengaja dibuat sebelum pertandingan. Jika Anda melihat mereka berusaha untuk mempengaruhi wasit, itu memang permainannya. Kehilangan rasa hormat, tapi itulah apa yang disukai Argentina," ucap gelandang Bayern Munich itu.

Maradona Balas 'Gigitan' Schweinsteiger

- Pelatih Argentina Diego Maradona tak tinggal diam saat skuatnya mendapat serangan dari calon lawannya Jerman. Mendapat gigitan dari Bastian Schweinsteiger, Maradona langsung merespon.

Sebelumnya, Schweinsteiger memulai psywar dengan calon lawan Jerman di babak 8 besar ini dengan menyebut Argentina selalu ingin mempengaruhi wasit dengan trik-trik liciknya. Tak hanya itu, Schweinsteiger juga menilai fans Argentina dikenal arogan.

"Ada apa dengan kamu, Schweinsteiger. Apa kamu takut?" ujar Maradona, merespon serangan dari Schweinsteiger, seperti dilansir Fox Sport Argentina.

"Kami tidak punya waktu memikirkan soal Schweinsteiger. Pemain-pemain hanya memikirkan pertandingan dan berusaha untuk balas dendam," tambah Maradona.

Argentina memang punya dendam kesumat dengan skuat Joachim Loew. Empat tahun silam di Jerman, Argentina disingkirkan tuan rumah lewat drama adu penalti. Dan memori pahit itu yang coba ingin dibalas Lionel Messi cs di laga perempatfinal di Cape Town, Sabtu 3 Juli 2010 nanti.

"Saya juga tidak peduli dengan apa yang mereka katakan mengenai penalti. Kami hanya ingin mengalahkan mereka," pungkas Si Boncel.

Pelatih Belanda Khianati 'Total Football'

Bukan rahasia jika gaya total football berasal dari Belanda. Namun pelatih Belanda Bert van Marwijk yang kini justru meragukan keampuhan model sepakbola yang ditemukan sosok Rinus Michel ini.

Ya, Marwijk menilai gaya sepakbola yang ditenarkan Joan Cruyff ini sudah usang. Padahal Belanda berhasil dua kali mencapai final Piala Dunia (1974 & 1978) setelah mengusung gaya total football.

Namun Marwijk justru menilai gaya sepakbola tanah leluhurnya itu telah usang. Bahkan Marwijk cukup yakin jika ia tetap menerapkan sepakbola yang mulai membumi sejak era 1970an ini, peluang Belanda tampil sebagai juara di Piala Dunia 2010 akan tipis.

"Itu masa lalu," ujar Marwijk saat disinggung mengenai keampuhan gaya sepakbola total football seperti dilansir yahoosport.

Sebelumnya, banyak kalangan di Belanda yang mengkritik gaya bermain Belanda yang jauh dari gaya 'leluhur'. Permainan fleksibel dengan berganti posisi ala total football tak terlihat selama Belanda tampil di Afrika Selatan.

Namun Marwijk seperti tetap yakin sepakbola ortodok yang dibawanya ke Piala Dunia kali ini akan menuai hasil yang lebih baik. Keyakinan Marwijk ini masih terbukti setelah Belanda selalu meraih kemenangan hingga di babak 16 besar.

Kini keyakinan Marwijk akan diuji saat Belanda bersua tim kuat Brasil, Jumat 2 Juli 2010, di babak perempat final.

10 Wasit Piala Dunia akan segera di pulangkan oleh FIFA


Wasit dengan penilaian buruk sesuai hasil evaluasi FIFA akan dipulangkan jelang laga perempat final. Mereka takkan memimpin laga lagi sampai final Piala Dunia 2010.

Mereka akan dikirim pulang ke negara masing-masing. Selasa lalu, FIFA telah mencoret dua wasit: Jorge Larrionda (Uruguay) dan Roberto Rosetti (Italia).

Larrionda dianggap melakukan blunder karena tak mengesahkan gol gelandang Inggris, Frank Lampard yang jelas-jelas masuk sesuai tayangan ulang saat melawan Jerman, Minggu 27 Juni 2010.
Sedangkan Rosetti dianggap tak jeli karena mengesahkan gol pertama Argentina sepakan Carlos Tevez yang berdiri offside saat melawan Meksiko, Senin dini hari WIB, 28 Juni 2010.

Wasit asal Mali, Koman Coulibaly menjadi wasit pertama yang dipulangkan FIFA dari Piala Dunia 2010. Coulibaly dianggap melakukan keputusan kontroversial karena tak mengesahkan gol ketiga Amerika Serikat saat melawan Slovenia di babak penyisihan grup.

FIFA segera merilis daftar tujuh wasit lainnya yang akan menyusul ketiga rekannya itu. 10 wasit tersebut akan mengemasi barang-barang mereka dari tempat menginap sejak awal Piala Dunia di Pretoria, segera seusai diumumkan pencoretan namanya oleh FIFA.

Mueller: Ingat saya, Maradona?

Diego Maradona menyangka Thomas Mueller adalah ballboy (pemungut bola) ketika mereka pertama kali bertemu. Pelatih Argentina itu sama sekali tak menyangka bahwa Mueller adalah striker muda Jerman yang kemudian bersinar terang di Piala Dunia Afrika Selatan. 

Seperti dikutip dari soccerway, Mueller memang tidak begitu dikenal di luar Jerman ketika ia memulai debutnya dalam pertandingan persahabatan dengan Argentina di Munich pada bulan Maret lalu. Saat itu, Jerman kalah tipis 1-0 dari Argentina.
Sebagai pemain muda baru harapan Jerman, Mueller kemudian menghadiri konferensi pers pasca-pertandingan bersama-sama dengan Maradona. Tak disangka, Mueller mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari Maradona.
Ketika ia tiba di ruang jumpa pers, Maradona bergurau dengan berkata, "Ballboy rupanya sudah tiba." Maradona tampaknya merasa tersinggung harus menggelar konpers berdampingan dengan pemain muda tak dikenal.
Maradona pun bergegas pergi dan menolak kembali ke ruang konpers sampai Mueller meninggalkan tempat konpers dan membiarkan Maradona berbicara kepada media seorang diri.

Kini, situasi sudah sepenuhnya berbeda. Mueller telah menunjukkan kemampuannya di final Liga Champions bersama Bayern Munich, dan melesakkan tiga gol selama Piala Dunia. Mueller bukan lagi sosok yang tak dikenal. Namanya menjadi cerminan kualitas sepakbola Jerman.
Gelandang Bayern Munich berusia 20 tahun ini bahkan menyumbang dua gol dari empat gol Jerman yang berkonstribusi menyingkirkan Inggris di babak perdelapan final. Tak pelak lagi, Mueller menjadi salah satu pemain muda terbaik di Piala Dunia 2010.
Menghadapi Argentina di babak perempat final Sabtu ini, sudah pasti Mueller akan menjadi salah satu pemain Der Panzer yang menyulitkan Tim Tango.

Hal ini rupanya disadari oleh Mueller. “Kini saya telah bermain di Liga Champion bersama Bayern. Jadi beberapa hal telah berubah,” kata dia.

Namun, Mueller tak mau menyinggung lebih jauh soal insiden pertemuan pertamanya dengan Maradona. Ia lebih memilih untuk bercerita ketika ia melihat Maradona bermain pada tahun 2000 dalam pertandingan penghargaan kepada mantan kapten Jerman Lothar Mattheus.

Mueller mengaku, ia sangat terkesan dengan permainan Maradona. “Saat itu ia gemuk. Tapi apa yang ia lakukan dengan bola sangat mengagumkan. Saya jarang melihat yang seperti itu,” kata Mueller tentang sang mestro. 

Mueller menolak berkomentar tentang sepak terjang Maradona sebagai pelatih Tim Tango. “Saya tidak bisa menilai dia sebagai pelatih. Tapi dari hasil dan cara bermain Argentina yang meyakinkan, dia tentu melakukannya dengan benar,” tutur Mueller.

Pada akhirnya, Mueller mengingatkan timnya agar tidak terprovokasi dengan taktik Argentina. “Kami tidak boleh terprovokasi. Tapi bila kami memenangkan pertandingan ini, saya tidak keberatan untuk berkelahi seusai pertandingan,” canda Mueller.

Messi Terkena Demam.?

Argentina khawatirkan kondisi kesehatan bintang lapangannya Lionel Messi. Striker Barcelona itu tidak ikut ambil bagian dalam sesi latihan Kamis kemarin. 

Padahal, Minggu nanti Argentina akan berhadapan dengan Jerman di babak perempat final, seperti dilansir dari soccerway, Jumat 2 Juli 2010.

Pertandingan Argentina-Jerman ini ditunggu-tunggu banyak kalangan dan merupakan perulangan Piala Dunia 2006 empat tahun lalu di Jerman. Saat itu, kedua tim juga bertemu di perempat final. Dan Der Panzer berhasil mengalahkan Tango melalui tendangan penalti 4-2, setelah keduanya melewati dua babak dengan hasil seri 1-1.

Skuad Argentina menyatakan Messi terserang flu dan dan sengaja tidak diikutkan dalam sesi latihan, sebagai tindak pencegahan agar kondisinya tidak memburuk. 

Tim Tango juga membantah rumor yang menyebutkan Messi kemungkinan tidak dapat diturunkan pada laga hidup-mati melawan Jerman.

Isu yang beredar menyebutkan bahwa flu yang menyerang Messi kemungkinan lebih serius daripada yang diungkapkan kepada publik. Bintang berusia 23 tahun itu bahkan disebut-sebut terserang demam.

Namun Argentina menolak untuk menanggapi spekulasi tersebut.  Mereka hanya mengatakan, hidung Messi tersumbat karena pilek, sehingga ia berlatih seorang diri di gimnasium sementara rekan-rekan setimnya tetap berlatih di lapangan

Kamis, 01 Juli 2010

Sejarah Italy di World cup

Data & Fakta
Inilah Piala Dunia yang paling segar dalam ingatan. Jerman yang saat itu bersaing dengan Afrika Selatan akhirnya terpilih setelah mampu memperlihatkan stadion-stadion dengan teknologi yang lebih canggih dibanding Afsel. Terlebih dengan adanya campurta tangan Der Kaiser, Franz Beckenbauer, yang saat itu menjadi ujung tombak keberhasilan Jerman terpilih. Italia mampu menjadi juara setelah di final menaklukkan Prancis dalam drama adu penalti. Tuan rumah Jerman sendiri hanya mampu finish ke tiga setelah mengungguli Portugal dengan skor 3-1. Pertandingan final antara Italia dan Prancis menjadi ulangan final Piala Eropa 2000. Saat itu Italia kalah lewat gol tonggal David Trezeguet di babak perpanjangan waktu. Namun di final Piala Dunia di Jerman, giliran Prancis yang harus menangis. Prancis sempat unggul lewat gol Zinedine Zidane dari titik putih penalti. Tapi Italia mampu membalas lewat gol tandukan Marco Materazzi. Dan Materazzi pantas menjadi bintang lapangan setelah ia mampu membuat Zizou bertindak bodoh dengan melakukan tandukan ke dada Matrix pada menit ke- 110. Alhasil Zizou dikeluarkan wasit. Minus Zizou, Prancis dan Italia akhirnya harus puas bermain imbang 1-1 setelah dua kali perpanjangan waktu. Jika di Piala Eropa Trezegol menjadi pahlawan, di Piala Dunia Jerman striker Juventus ini malah menjadi penyebab kekalahan Prancis dari Italia. Italia akhirnya menang 5-3 di drama adu penalti sekaligus memastikan gelar keempatnya di Piala Dunia. Pada Piala Dunia yang diikuti sebanyak 32 negara ini telah tercipta 147 gol dengan tuan rumah Jerman menjadi negara yang paling produktif yakni mengoleksi total 14 gol. Dan striker Der Panzer Miroslav Klose saat itu mampu merebut Golden Boot dengan mencetak 5 gol. Menariknya, untuk kali pertama sang juara bertahan saat itu menjadi milik Brasil tidak secara otomatis lolos ke Jerman 2006. Tak hanya itu, Piala Dunia di Jerman ini juga memecahkan rekor dikeluarkannya kartu dengan 345 kartu kuning dan 28 kartu merah. Wasit Rusia Valentin Ivanov mengeluarkan 16 kartu kuning dan empat kartu merah di partai Portugal kontra Belanda.
Kontroversi
Pada partai penyisihan grup antara Kroasia dan Australia, wasit asal Inggris Graham Poll membuat kesalahan dengan memberikan tiga kartu kuning pada pemain Kroasia Josip Simunic sebelum mengeluarkannya.

Kegagalan Portugal menurut Mourinho

Winger Portugal Cristiano Ronaldo gagal membawa negaranya ke final Piala Dunia 2010. Portugal gagal setelah ditaklukkan oleh Spanyol dengan skor 1-0 kemarin.

Atas kegagalan Ronaldo cs, pelatih yang berasal dari negara Portugal, Jose Mourinho ikut prihatin. Pelatih yang kini menukangi klub Real Madrid itu menegaskan dirinya tidak akan membebani Ronaldo.

Karena itu, pola yang akan dilakukan di Madrid nanti Mourinho mengatakan tidak akan memberikan semua tanggung jawan kepada satu orang seperti Ronaldo.

"Saya tidak akan membiarkan semua tanggung jawan dipikul oleh Ronaldo," kata Mourinho.

"Di sebuah tim ketika menang, ya semua menang, ketika kalah semua ikut kalah," ujarnya.

"Karena itu, Ronaldo saat ini bisa santai sejenak dan menikmati liburannya," terang Mourinho. (Marca)

Ronaldo Biangkerok kekalahan Portugal

Peran Cristiano Ronaldo sebagai penyerang utama timnas Portugal justru diragukan rekan setimnya sendiri. Paling tidak itulah anggapan bek Portugal Ricardo Carvalho.

Carvalho juga menilai jika jantung pertahanan Portugal sebenarnya tampil bagus di Afsel. Buktinya, Selecao hanya kemasukan satu gol saat Portugal dipulangkan Spanyol dengan skor 1-0.

"Menurut saya, kami seharusnya lebih tampil menyerang. Kami sudah bertahan dengan sangat baik, tapi Anda harus mencetak gol bila ingin menang," ujar Carvalho seperti dilansir Goal.

Yang jadi masalah, Portugal hanya mampu pesta gol melawan tim sekelas Korea Utara. Namun melawan tim kuat macam Pantai Gading, Brasil dan Spanyol, Ronaldo cs tak mampu mencetak satu gol pun.

"Kami hanya mengandalkan serangan balik. Padahal, kami butuh lebih dari itu bila ingin menang. Semua ingin hasil bagus. Kenyataannya, kami sering mudah kehilangan bola," lanjut Carvalho.

"Kami sesungguhnya memiliki satu atau dua peluang. Hasilnya akan berbeda bila bisa mencetak gol. Kami bermain bagus tapi tak mampu menciptakan peluang. Padahal, kami memiliki banyak pemain hebat di depan," tambahnya.

Meski tak menyebut nama Ronaldo, namun tudingan Carvalho itu jelas menunjuk pada hidung gelandang Real Madrid itu. Pasalnya, di Afrika Selatan, Ronaldo memang ditempatkan Carlos Queiroz sebagai striker utama.

Jerman Cari Solusi Hadapi Messi

Menjelang laganya kontra Argentina pada Sabtu, 3 Juli 2010, Jerman meningkatkan atensi khusus untuk menghentikan striker bintang, Lionel Messi. Der Panzer yakin, pergerakan Messi banyak mempengaruhi tim Argentina secara menyeluruh.

Minggu lalu, Jerman sukses memulangkan Inggris ke negaranya setelah gugur pada babak 16 besar dengan skor 4-1. Sementara Argentina menutup mimpi Meksiko dengan skor 3-1 sebelum akhirnya lolos ke babak perempat final.

Pertandingan antara tim Der Panzer dan tim Tango nanti akan mengulang permainan pada tahap yang sama empat tahun lalu, di mana Jerman berhasil menggulung Argentina dengan skor 4-2 melalui drama adu penalti di Berlin.

Tahun ini, situasinya jelas berbeda. Jerman bahkan dianggap sebagai tim underdog ketimbang Argentina. Namun, pelatih Jerman Joachim Loew tak khawatir, karena ia dan anak asuhnya berencana untuk membungkam pemain terbaik dunia tahun ini, Messi.

"Messi adalah pemain yang sulit ditebak. Sulit untuk menjaga seorang pemain terbaik selama 90 menit penuh," kata Sami Khedira, gelandang Jerman asal klub Stuttgart, yang dikutip Tribalfootball.com, Selasa 29 Juni 2010.

"Kami mungkin akan menempatkan beberapa pemain untuk menjaganya. Dengan begitu, kami tidak merasa takut dan memiliki peluang untuk menekuk Argentina," tandasnya.

Dari empat pertandingan yang dilalui tim Tango di Afrika Selatan, tak satu gol pun berhasil diciptakan Messi. Bahkan sang pelatih Diego Maradona sempat berang dan mengeluhkan "kemandulannya".

Tetapi, tanpa Messi pun, Argentina tetap subur. La Albiceleste telah melesakkan 10 gol sepanjang Piala Dunia 2010. Sabtu nanti, tim asuhan Joachim Loew akan meladeni permainan tim asuhan Diego Maradona di Stadion Green Point, Cape Town. Bagi yang kalah akan dieliminasi dari Piala Dunia. Sementara pemenang laga ini akan melanjutkan turnamen ke babak

Klose: Jerman Mampu Bendung Argentina

Jerman berhasil menggulung Inggris dengan skor telak 4-1 pada hari Minggu lalu, 27 Juni 2010. Kemenangan Der Panzer tersebut membuat pasukan The Three Lions gugur dari Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Sejak performanya di luar dugaan, Jerman kini menjadi kandidat yang difavoritkan sebagai juara Piala Dunia. Namun, meski lolos ke babak perempat final, Joachim Loew dan anak asuhnya dipaksa langsung berhadapan dengan Argentina, tim yang difavoritkan juara Piala Dunia tahun ini. "Argentina jelas-jelas lebih berkelas dari Inggris. Tetapi, kami bisa menundukkan mereka dengan taktik kami. Kami cukup percaya diri untuk menghadapi mereka," kata Miroslav Klose, dikutip Tribalfootball.com, Selasa 29 Juni 2010. "Kami telah membuktikan bahwa kami adalah 'tim turnamen' dan mampu meningkatkan permainan kami. Kami juga mendengar berbagai komentar tentang Argentina yang sangat ingin mengalahkan kami, dan melihat pertandingan ini sebagai ajang balas dendam," kata striker bintang asal klub Bayern Munich itu. Seperti disiarkan sebelumnya, pertandingan antara tim Der Panzer dan tim Tango nanti akan mengulang permainan pada tahap yang sama empat tahun lalu, di mana Jerman berhasil menggulung Argentina dengan skor 4-2 melalui drama adu penalti di Berlin. Tahun ini, situasinya jelas berbeda. Jerman bahkan dianggap sebagai tim underdog ketimbang Argentina. Namun, pelatih Jerman Joachim Loew tak khawatir, karena ia dan anak asuhnya berencana untuk membungkam pemain terbaik dunia tahun ini, Messi. "Tim ini sudah seharusnya mampu membendung perlawanan Argentina," pungkas Klose.

Ternyata pelatih Jerman Dukung Argentina..!!

Rasa rendah hati ditunjukkan pelatih Jerman Joachim Low jelang laga kontra Argentina di perempat final Piala Dunia pada 3 Juli 2010. Low mengakui kalau Tim Tango memiliki banyak keunggulan dan salah satu favorit juara. "Argntina memiliki banyak keunggulan. Mungkin jadi favorit untuk gelar Piala Dunia," kata Low seperti dikutip The World Game, Kamis 1 Juli 2010. "Mereka punya pertahanan kuat dan luar biasa saat menyerang. Bukan cuma dari sosok Lionel Messi," tambahnya. Meski demikian, Low juga tidak menutup kubunya sudah mengantongi kelemahan tim Tango. Apa saja itu, masih belum mau disebutkan oleh mantan asisten Juergen Klinsmann itu. Dari semua data yang sudah dikumpulkan, Low yakin bisa memberi pertandingan menarik bagi para penonton. "Saya juga menanti pertandingan yang sangat menyerang. Argentina adalah tipe tim yang bisa membuat Anda kerepotan," kata Low. Baik Jerman ataupun Argentina juga mulai mempersiapkan diri untuk adu penalti. Siapa saja algojo Tango yang diwaspadai tim Panser juga masih diragukan oleh Loew. "Anda akan terkejut berapa banyak algojo penalti yang mereka punya," jawab Low sebagai alasan.